Satu persatu masalah pun bermunculan disebabkan aku sudah tidak mengikuti
peraturan yang tidak tertulis di rumahku itu. Aku kebanyakan menghabiskan
waktuku di luar rumahdengan bermain playstation yang saat itu masih sangat
buming atau sekedar nongkrong di rental playsation tersebut. Aku mencari
kebebasan yang terenggut di dalam sebuah dunia yang aku merasa sangat hidup di
sana, dan dunia itu adalah dunia game.
****
Dunia ini seolah terbalik di mataku. Dunia nyata bagaikan ilusi dan
mimpi buruk bagiku, sedangkan aku hidup di dalam dunia game di mana aku bisa
menjadi apa saja yang aku mau. Aku begitu merasa hidup di dunia game dan aku
merasa sangat bebas di sana.
Aku benci dengan duniaku, benci dengan sekolahku dan kampungku. Tidak ada
tempat yang menyenangkan bagiku kecuali ketika aku masuk ke dalam dunia game.
Aku benci dengan kehidupanku di rumah karena tidak ada yang paham bagaimana
kondisiku, aku benci kampungku karena aku tidak memiliki teman di sana dan aku
benci sekolahku karena aku sering di bully dan guru-guru yang killer juga
banya.
****
Merasakan semua ini sudah di luar batas normal bagiku karena terlalu
terobsesi dengan dunia game. Waktu yang ku gunakan untuk bermain game lebih
banyak dari pada waktu yang ku gunakan di rumah bersama keluargaku.
Mengahabiskan waktu di rental playstation seharian walau terkadang aku tidak
sedang bermain game menyenagkan juga bagiku, karena aku menganggap ini lah
rumahku yang kedua.
Masalah makain banyak di rumah sendiri. Tiada hari tanpa kena marah abi dan
kedua kakak laki-lakiku dan mereka jenuh dengan tingkahku yang tidak mau
diatur. Di ruamah aku dicap sebagai anak yang malas dan bandel yang hanya dapat
mendatangkan masalah. Tapi walau pun begitu aku tidak pernah bolos sekolah demi
bermain game seperti teman-temanku. Bagiku sekolah adalah prioritas yang harus
diutamakan. Aku tidak mau masa depanku yang ini juga ikut hancur, aku akan
tetap berusaha.
Abi terkenal orangnya sangat perhitungan kalau dalam masalah uang,
sedangkan aku adalah kebalikan dari abi. Aku bisa terbilang anak yang boros dan
tidak pandai memakai uang, tapi aku lebih suka memakai uang untuk teman-temanku
yang kesusahan seperti teman yang tidak mampu bayar buku LKS di sekolah. Dengan
senang hati aku akan membantu teman temanku yang sedang dalam kesusahan, walau
pun sebenarnya aku juga dalam sebuah masalah yang serius. Abi tidak pernah
memberiku uang jajan meski pun aku masih bisa leluasa mengambil uang di kios
sebatas untuk main game atau jajan di luar. Aku tidak pernah mengambil yang
berlebihan untuk hal-hal yang bersifat mewah atau boros. Terkadang hal itu butuh juga untuk di lakukan untuk keperluan
sekolah karena aku tidak terbiasa meminta uang langsung kepada abi. Orang tua
ku juga tidak mengerti keperluanku di sekolah, yang abi tahu kalau aku itu
harus hemat dan hemat. Kalau abi di minta duit, abi sering marah. Pokoknya abi
nggak mau kalau hartanya itu berkurang, abi selalu ngomel panjang kalau aku
minta uang secara langsung. Aku nggak berani melakukannya, mungkin karena
statusku anak yang paling bandel di rumah.
****
Menjadi kucing hitam di rumah yang perlu diawasi setiap saat di rumah, tapi
menjadi beruang tedi di sekolah di antara kalangan teman-temanku. Kebanyakan
teman-temanku menyenangkan hati ku walau
salah satu dari mereka sangant menyebalkan bagiku. Nama temanku itu adalah Heri
yang sangat aku benci di waktu dahulu, dia adalah anak pol (polisi). Di samping
Heri, aku juga memiliki teman-teman yang selalu setia di sekolah, mereka
membuat hiduku tersa ringan sedikit dari beban yang pernah pergores di hati
ini. Ada juga si Hamdani yang menjadi teman sekelasku tidak selalu temani aku
dalam suka dan sukanya.
****
Sepulang sekolah, sore hari dan
malam harinya aku selalu menghabiskan waktuku di rental playstation, main atau
tidak aku selalu berada di sana. Rental playstation ini bagaikan rumah keduaku
dan keluarga ini juga bagaikan keluargaku yang baru. Bertahun lamanya aku main
playstation di sana dari Hamdani (anak pemilik rental) masih kecil hingga dia
sudah masuk masa remaja. Hamdani kecil itu selalu temani akau di sana, dia
sudah seperti adekku sendiri.
“Hamdani kecil bukan Hamdani
teman SMP kakak ya. Kakak sangat menyayangi bocah ini dan termasuk menyebut
namanya dalam setiap doa kakak. Sama halnya kakak yang selalu mendoakan
kebaikan untuk kamu. Kakak saying sama dia sama hal nya kakak menyayangi kamu.”
****
“Ketika seseorang tidak
merasa nyaman pada suatu kedaan, maka dia akan mencari sesuatu yang bias membuatnya
tenang. Baik atau pun buruk pilihannya nanti, bakal mempengaruhi masa depannya
adek. Mungkin pilihan yang kita pilih sekarang terjatuh pada hal yang buruk. Untuk
itu kita perlu memperbaikinya sekarang, agar masa depan kamu lebih cerah aja.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar