Kelas VIII atau tepatnya dulu
disebut kelas 2 SMP. Di saat inilah kisahku di dunia gelap ini dimulai. Di mana
masa puber sedang tumbuh tinggi pada puncaknya, di situlah aku terjatuh pada
pilihan yang salah. Aku salah mengambil arah.
****
“Ah… ini adalah kisah awal
mula masa puber kakak. Mungkin kisah kita berbeda atau bias jadi sama. Hehehe…
“
****
Tidur-tiduran di kamar,
bolak-balik bagai telur dadar yang dibolak-balik umi di atas wajan. Aku tidak
bias tidur malah gelisah, ditambah cuaca yang cukup panas dan gerah saat siang
hari itu. Sambil merasakan sesuatu yang aneh yang terjadi pada diriku, membuat
aku tak bias tidur.
“Rasa apa ini ya?”
Aku merasakan celanaku tiba-tiba
menjadi ketat ketika aku berbolak-balik tadi. Saat itu aku menggunakan celana
jins. Gelisah yang nggak jelas ini pun melanda, geli atau apa gitu. Sulit untuk
di ungkapkan.
Di tengah kegelisahan itu
ternyata si otong terbangun dari tidurnya. Aku pun segera membetulkan posisinya
yang sudah tidak nyaman lagi. Gelid an rasa yang berbeda saat aku menyentuh si
otong yang tengah terbangun. Entah apa yang terjadi aku mulai mengelus-elus
si otong. Dan aku menemukan sensasi yang
tak pernah ku rasakan sebelumnya. Sepertinya aku merasa tenang, nyaman dan
geli.
“Haduh, kakak merasakan sesuatu
yang nggak bias diungkapkan. Geli, tapi suka. Hehehehe….”
Perlahan aku mengelus si otong,
membelai-belainya, memegangnya gemes, tetus ini itu akh… nggak tahu deh apa
lagi. Pikiran ini seperti terbang melayang ke angkasa raya. Hal yang aneh dan
menyenangkan yang awal kali ku rasakan. Perlahan tapi pasti si otong dalam
belayanku, terus dan terus. Hingga akhirnya aku merasakan sesak dan ingin
pipis. Tapi pipis ini nggak bias ku tahan dan begitu saja keluar dengan
derasnya di celanaku.
“Ah…. Kakak merasa lelah dan
tenang setelah setelah kegiatan itu dan masih bingung. Sebuah rasa yang tak
bias di tahan yang menyenangkan. Kaka terlau lugu waktu itu untuk menyadari
perubahan biologis yang terjadi pada kakak. Perasaan lepas dan lega setelah
cairan lengket itu memancar. Si otong pun ikut jadi lemas setelah kejadian itu
terjadi. Semua terjadi begitu cepatnya. Kakak masih bengong saja waktu itu.
Hadeh… polosnya predator kicil ini. Hihihi….”
Rutinitas, ya… menjadi rutinitas
kejadian ini dalam hidupku, hampir tiap hari ku lakukan. Sekali dalam sehari
dan terkadang dua kali dalam sehari. Padahal tidak ada yang pernah
mencontohkannya padaku, semua terjadi secara insting. Bahkan aku waktu itu
belum pernah sekali pun melihat video panas atau pun semisalnya. Begitu lugu
dan polosnya aku waktu itu. Siapa sangka kalau anak yang lugu dan polos itu
bakal menjadi predator yang mengincar sesamanya.
“Kakak tidak tahu bagai mana
cinta dan permainan terlarang ini sudah masuk kedalam hidup kakak, kakak
benar-benar nggak tahu. Kakak sebagai anak yang lugu dengan sesuatu yang
bakalan menjadi kacau yang takak ada satu orang pun yang tahu. Haduh... serem kalau di ingat dek.”
****
Di sekolah aku masih terlihat seperti anak teladan yang culun dengan rambut
belah sampin dan kelimis, baju di masukkan ke celana dan nggak pernah terlambat
ke sekolah kecuali hanya beberapa kali. Pakaian sangat rapi ketika aku pergi
dan berada di sekolah. Menjadi siswa yang aktif dan periang di sekolah, di
sukai banyak teman walau ada yang suka menjahili juga si Heri. Hehehe…
hidup ini terasa indah juga kalau pas begituannya. Tapi ketika aku pulang ke
rumah semua berubah drastis, aku merasakan sesaknya dunia ini. Lelah dan
letih ditambah lagi beban pikiran yang menerpa membuat lengkap penderitaanku.
****
“Cerita bokep, lagi-lagi teman-teman kakak sukanya
bahas cerita boket atau cewek melulu kalau jam istirahat di sekolah. Bagi mereka
kakak ini terlalu hijau untuk mendengarkan cerita mereka dan nggak paham
apa-apa, tapi kakak sebenarnya juga nggak begitu tertarik cerita mereka. Karena
entah mengapa kakak nggak tertarik sama
cerita cewek. Lebih suka kakak memperhatikan wajah sage teman-teman kakak yang
masih imut-imut. Hahahaha... gemes rasanya. Terkadang terpikir oleh kakak untuk
bisa cium pipi mereka atau liat titit mereka saat ganti pakaian di saat jam
olah raga. Hadeh... kakak nggak tahan nie kayaknya. Dah parah. Salah satu dari
mereka bernama Andre, dia yang wajahnya imut-imut. Ih... kok jadi gini ya kakak...”
****
“Masa puber adalah masa peralihan. Banyak orang
tua tidak tahu bagai mana mensikapi masa pubernya ABG. ABG sangat rapuh dan
rentan. Terkadang kesalahan fatal itu bermula dari masa pubernya ABG yang tidak
terarah.”